AG4D - Siapa yang tidak kenal dengan ke-12 chinese zodiak di dunia ini, dan ini lah cerita asal usul legenda dari ke-12 shio tersebut :

12 Shio, AG4D

Cerita Legenda Asal Usul 12 Shio

Berikut ini adalah tidak benar satu Cerita Legenda Asal usul 12 Shio dan Binatang-binatang yang diplihnya didalam melambangkan nama Tahun.

Konon, pada zaman dahulu sementara di China, Masyarakat sementara itu tidak memahami bagaimana caranya untuk menghitung Tahun, bulan, hari dan Waktu. Oleh dikarenakan itu, Masyarakat sementara itu memohon dan berdoa kepada Kaisar Langit (Yu Huang Da Di [玉皇大帝]) untuk mengajarkan langkah perhitungan tersebut. Kaisar Langit (Yu Huang Da Di) sesudah itu berpikir bahwa Binatang dan Manusia mempunyai interaksi yang terlalu dekat. Jika memanfaatkan Nama Binatang sebagai Nama Tahun, maka Manusia dapat mudah mengingatkannya.

Tapi di Bumi terdapat banyak sekali model Binatang, bagaimana langkah memilihnya?

Kaisar Langit akhirnya memastikan untuk menyelenggarakan perlombaan penyeberangan Sungai pada Hari Ulang Tahunnya. 12 Binatang yang sukses menyeberang dan mencapai titik akhir perlombaan  lebih duluan dapat ditetapkan sebagai panggilan nama tahun. Setelah pengumuman tersebut diumumkan, semua binatang di wajah bumi ini dambakan memenangkan perlombaan sehingga nama mereka terdaftar sebagai lambang nama tahun.

Pada sementara itu, Kucing dan Tikus adalah kawan baik, mereka sering makan dan tidur bersamaan. Tikus menjelaskan kepada kucing bahwa dia dambakan memenangkan Perlombaan ini sehingga nama “Tikus” dapat dijadikan lambang tahun, tapi kesempatan untuk menang dapat terlalu kecil dikarenakan badannya yang kecil dan termasuk kemampuan berenang yang kurang baik. Kucing sesudah itu bicara “Karena badan kami kecil, kemampuan lari pun tidak cepat, oleh dikarenakan itu, kami mesti bangun tidur lebih cepat. Si Kerbau umumnya bangun lebih pagi, kami minta si Kerbau untuk membangunkan kami pada hari perlombaan tersebut”. Si Tikus terlalu suka sehabis mendengarkan nasihat berasal dari si Kucing.

Pada hari perlombaan, sebelum saat matahari terbit, si Kerbau pun menepati janjinya bersama dengan membangunkan si Tikus dan si Kucing. Si Kerbau termasuk berbaik hati memperbolehkan si Tikus dan si Kucing untuk duduk di atas badannya. Sesampainya di pertengahan Sungai, si Tikus sesudah itu mendorong si Kucing jatuh ke Sungai. Karena si Kerbau hanya fokus pada pertandingan, si Kerbau pun tidak merasakan bahwa si Kucing telah jatuh ke Sungai. Pada sementara hampir mendekati titik akhir perlombaan, si Tikus tiba-tiba loncat berasal dari badan si Kerbau dan bersama dengan sekuat tenaganya berlari menuju ke titik akhir perlombaan. Si Tikus sukses menjadi yang pertama (1) tiba di titik akhir perlombaan. Sesaat sesudah itu si Kerbau tiba memperoleh urutan ke dua (2).

Beberapa sementara sesudah itu si Harimau pun tiba bersama dengan badannya yang basah kuyup, tapi hanya dapat urutan ke tiga (3). 

si Naga sesudah itu keluar berasal dari langit dan menuju ke titik akhir perlombaan, tapi tiba-tiba si Kelinci keluar dan lebih pernah mencapai titik akhir perlombaan. Sebenarnya si Kelinci termasuk tidak dapat berenang, si Kelinci hanya meloncat-loncat bersama dengan menginjak badan-badan binatang di permukaan sungai yang ikut didalam perlombaan.  Si Naga terlambat dikarenakan punyai tugas untuk mengimbuhkan hujan di area timur. Dengan demikianlah si Kelinci mendapat urutan ke empat (4) dan si Naga menempati urutan ke lima (5).

Tak lama sesudah itu muncullah Kuda, Kambing, Monyet, Ayam dan Anjing yang berusaha berlari menuju ke titik akhir perlombaan. Tiba-tiba keluar seekor ular besar berasal dari padang rumput dan menempati urutan ke enam (6). Kuda hanya mendapat urutan ke tujuh (7).  Kambing, Monyet dan Ayam adalah binatang yang tidak dapat berenang,  mereka melacak sepotong kayu besar untuk menopang mereka menyeberang sungai tersebut. Dengan modal sepotong kayu dan saling membantu, akhirnya mereka bertiga termasuk dapat mencapai titik akhir perlombaan. Kambing menempati urutan ke delapan (8), Monyet ke Sembilan (9) dan Ayam memperoleh urutan ke sepuluh (10).

Urutan sebelas (11) diduduki oleh si Anjing. Si Anjing sebenarnya dapat tiba lebih awal, tapi dikarenakan sifatnya yang suka bermain, si Anjing akhirnya memilih untuk mandi dan bermain air pernah sebelum saat meyeberang sungai.

Urutan terakhir sukses diraih oleh siapa? Masing-masing binatang sibuk melihat sana sini bersama dengan penasaran siapa yang dapat menjadi yang terakhir ini. Tiba-tiba dengar nada Babi yang terdengar berasal dari jauh. Semua binatang mulai aneh, Babi merupakan binatang yang paling malas beraktivitas kok berniat termasuk mengikuti perlombaan. Sesampainya di titik akhir, bersama dengan nada yang terengah-engah, si Babi menanyakan kepada binatang-binatang lainnya “Apakah tersedia Makanan sedap di sini?”. Semuanya menertawakan si Babi. Tetapi bersama dengan demikian, si Babi termasuk sukses mendapat area di urutan ke dua belas (12) didalam perlombaan ini.

Kaisar Langit sesudah itu menginformasikan para pemenang perlombaan beserta bersama dengan urutannya “1. Tikus, 2. Kerbau, 3. Harimau, 4. Kelinci, 5. Naga, 6. Ular ……”. Tiba-tiba si Kucing keluar bersama dengan badan yang basah dan menanyakan kepada Kaisar Langit, “Saya dapat urutan ke berapa?”. Kaisar Langit sesudah itu menjawab “anda berkunjung terlambat, perlombaan telah selesai”.

Mendengarkan jawaban tersebut, si Kucing terlalu marah dan berkata, “Ini dikarenakan si Tikus, aku dapat memakannya….”. Cakar si Kucing hampir saja melukai di Tikus, Kaisar Langit bersama dengan cepat menahan tindakan si Kucing. Dengan hati yang risau dan bersalah, si Tikus sesudah itu meloncat ke samping Kaisar Langit untuk menghendaki perlindungan.

Si Tikus sebenarnya telah menang didalam perlombaan dan menjadi nomor satu di urutan 12 shio, tapi dikarenakan perbuatannya, si Tikus setiap sementara dikuatirkan bersama dengan tindakan balas dendam si Kucing. Setiap melihat Kucing, si Tikus pasti ketakutan dan lari menghindarinya. Pada Siang hari, si Tikus termasuk mesti bersembunyi di Lubang kecil sehingga tidak jumpa bersama dengan si Kucing. Inilah akibat berasal dari kesalahan si Tikus pada si Kucing.